Universitas Muhammadiyah Bulukumba Siapkan Akreditasi Internasional

Universitas Muhammadiyah Bulukumba Siapkan Akreditasi Internasional

Terkini.id, Makassar – Universitas Muhammadiyah Bulukumba menyelenggarakan workshop persiapan hibah untuk program studi unggul. Dilaksanakan dalam bentuk daring, Minggu 10 Mei 2020.

Diikuti 32 orang dari lintas perguruan tinggi. Diantara peserta turut berpartisipasi Universitas Muhammadiyah Mataram, Universitas Muhammadiyah Aceh, dan juga berpartisipasi dari Universitas Muhammadiyah Sorong.

Peserta, tidak saja dari perguruan tinggi Muhammadiyah, tetapi juga dari perguruan tinggi lain seperti Universitas Cokroaminoto, Makassar, dan Politeknik Perikanan dan Kelautan Sorong, Papua Barat.

“Universitas Muhammadiyah Bulukumba, sementara ini berbenah. Termasuk dalam penyiapan akselerasi program untuk menuju keunggulan program studi,” sambut Rektor Universitas Muhammadiyah, Drs. Jamase Basra.

Universitas Muhammadiyah Bulukumba merupakan perguruan tinggi yang baru saja alih kelembagaan dari Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Bulukumba tahun 2019.
Workshop mendiskusikan beberapa program terkini terkait dengan Merdeka Belajar, dan Kampus Merdeka.

“Akreditasi internasional, merupakan program yang harus dimulai dengan OBE (Outcome Based Education),” jelas Dwi Cahyono, dosen di Universitas Muhammadiyah Jember yang menjadi narasumber workshop tersebut.
Dijelaskan Dwi Cahyono bahwa proses akreditasi sesungguhnya dapat dimulai dari satu program studi sebagai permulaan. “Tidak semua program studi, cukup satu program studi sebagai langkah awal,” kata Dwi Cahyono.

Akreditasi internasional menjadi bagian dari program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

“Langkah-langkah ke sana perlu dipersiapkan dan tidak sekadar program tetapi juga pada implementasi,” ujar Dwi Cahyono.

Workshop daring disertai juga Ismail Suardi Wekke, dosen di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sorong yang juga Ketua Umum Forum Dosen Indonesia, DPD Papua Barat.

“Akreditasi hanyalah bonus semata, namun itu tetap perlu menjadi program dan diikhtiarkan. Jangan sampai terjadi, akreditasi sekedar ada dalam kerta semata,” tambah Ismail yang pernah bertugas sebagai Kepala Pusat Penjaminan Mutu STAIN Sorong 2010-2016.

“Untuk itu, capaian pembelajaran dan juga wujudnya luaran pembelajaran menjadi bagian yang tidak terpisahkan,” tutup Ismail.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *